Minggu, 18 April 2010

FPSO (introduction)

Eksplorasi hidrokarbon sudah mulai bergeser dari darat menuju ke laut. Untuk mendukung proses eksplorasi dibutuhkan sarana pendukung. Sarana pendukung untuk mengeksplorasi laut dalam tidak bisa menggunakan struktur terpancang, akan tetapi harus menggunakan struktur terapung seperti FPSO.

Floating Production Storage and Offloading (FPSO) pada dasarnya adalah kapal dengan lambung tunggal yang difungsikan sebagai wahana untuk mengakomodasi fasilitas di atas geladak guna memproses produk migas dan sekaligus menyimpannya di dalam tanki-tanki pada lambungnya sebelum produk tersebut ditransfer ke kapal-kapal tangki pengangkut untuk didistribusikan ke pasaran.

Di Indonesia ada beberapa FPSO yang sudah beroprasi, salah satunya adalah FPSO Belanak yang beroprasi di perairan Natuna. FPSO Belanak dibangun di Dalian, Republik Rakyat China (RRC), sedangkan topside-nya dibangun di galangan PT. McDermott Indonesia di Batam. Berat dari FPSO tersebut yaitu 255.000 ton dengan panjang 285 m. memilki kapasitas penyimpanan minyak sebesar 1,0 juta barrel. Badan FPSO Belanak dibangun dengan bentuk double side. Konfigurasi single bottom tanpa self propulsion. FPSO Belanak didesain 30 tahun tanpa dry docking.


1 komentar: